Bupati Deli Serdang: KKN Wahana Implementasi Ilmu


LUBUK PAKAM - 

Kuliah kerja nyata (KKN) bukan sekadar mata kuliah, tapi juga sebagai wahana bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan seluruh ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah. 

KKN menjadi bagian bagaimana mahasiswa bisa diterima di masyarakat. Diharapkan, KKN yang dilakukan bisa dikenang oleh masyarakat. Jika hal itu bisa dikenang, maka setelah selesai kuliah, mahasiswa akan lebih mudah kembali dan diterima masyarakat.

"Tunjukkan kepada masyarakat, walaupun Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSU) baru berusia 11 tahun, tapi sudah mampu menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya terdidik secara akademik, tapi juga secara mental dan punya wawasan," pesan Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan saat melepas 170 mahasiswa KKN UNUSU bersama Wakil Bupati (Wabup), Lom Lom Suwondo SS di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Senin (28/7/2025).

Dalam KKN, lanjut Bupati, harus juga berdaya guna, memberi dampak positif bagi masyarakat, dan mahasiswa itu sendiri. 

"Jangan mengikuti nyaman Anda. Anda harus mengikuti bagaimana pola di masyarakat dan bagaimana kebiasaan masyarakat," imbau Bupati. 

Bupati berharap, kepada Rektorat dan Dekanat UNUSU untuk mengawasi para mahasiswa yang KKN. "Awasi agar mereka bisa betul-betul menjadi penerus bangsa ke depan," harap Bupati.

Sebelumnya, Rektor UNUSU, Dr Ibnu Affan SH MHum menjelaskan, dari 170 mahasiswa yang KKN, 87 di antaranya dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), 21 mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE), 19 mahasiswa Fakultas Pertanian, 15 mahasiswa Fakultas Kesehatan dan 21 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer. 

Ke-170 mahasiswa tersebut akan tersebar di delapan desa di Kecamatan Bangun Purba selama 40 hari. Kedelapan desa tujuan KKN tersebut, yakni Sialang, Mabar, Bangun Purba, Ujung Rambe, Urung Ganjang, Sukaluwei, Tanjung Purba dan Cimahe.

"Mudah-mudahan hadirnya para mahasiswa di tengah-tengah masyarakat bisa memberi dampak positif bagi masyarakat sesuai cita-cita Kementerian Pendidikan Tinggi, yaitu dulunya kita mengupayakan yang namanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sekarang ditingkatkan bagaimana menjadi Kampus Berdampak," jelasnya.

Semua itu, sambung Rektor UNUSU, untuk menciptakan agar mahasiswa-mahasiswa yang telah dididik selama empat tahun dapat cepat bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat, menciptakan softskill, dan lainnya.

"Mahasiswa tidak hanya disiapkan kemampuannya di bidang keterampilan dan ilmu pengetahuan atau transfer of knowledge kepada mereka, tetapi juga disiapkan untuk transfer of character," sebutnya. 

UNUSU memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan ahlussunnah wal jamaah, berjiwa wirausaha dan berdaya saing di tingkat nasional pada tahun 2040.

"Kita (UNUSU) mendidik mahasiswa untuk menjadi orang yang siap pakai di bidang ilmu dan pengetahuannya, bisa terjun di tengah-tengah masyarakat. Tapi ini tidak cukup, maka kita siapkan nilai-nilai ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja). Di situ ada nilai tawasuth dalam beragama, toleransi (tasamuh), keseimbangan (tawazun), dan keadilan (i'tidal) pada amar ma'ruf nahi mungkar. Nilai-nilai inilah yang kita tanamkan kepada mahasiswa," paparnya.

Hadir pada pelepasan mahasiswa KKN UNUSU tersebut, Civitas Akademika UNUSU, Kepala Dinas Pendidikan, Yudy Hilmawan SE MM; Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Drs H Misran Sihaloho MSi; Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem), Drs Adi Winarto dan lainnya.

Editor : Diko
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال