LUBUK PAKAM -
Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan memastikan saat ini merupakan momen yang tepat untuk melakukan bersih-bersih di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Deli Serdang.
Terlebih, saat ini juga bertepatan dengan proses pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumatera Utara atas optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) Deli Serdang.
Ultimatum itu disampaikan Bupati ketika memberi arahan pada Apel Gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN di halaman Kantor Bupati Deli Serdang, Rabu (17/9/2025).
"Hari ini, pimpinan apelnya itu kita ambil dari Bapenda. Sebenarnya seluruh staf Bapenda, beberapa banyak yang hadir di sini? Mengapa kita ambil dari Bapenda? Karena ini saatnya kita melaksanakan bersih-bersih di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Deli Serdang," tegas Bupati.
"Saat ini tim Badan Pemeriksa Keuangan juga melaksanakan pemeriksaan langsung kepada Bapenda terkait dengan optimalisasi pendapatan asli daerah. Saya harap tahun ini menjadi momentum pembenahan terhadap seluruh aparatur di Badan Pendapatan Daerah. Dengan pimpinan yang baru, saya berharap reformasi terjadi," imbuh Bupati di apel yang diikuti pula oleh Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo SS, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Dedy Maswardy SSos MAP dan para pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang tersebut.
Dalam penyampaiannya juga, Bupati turut memberi apresiasi atas peningkatan kinerja dalam pencapaian target PAD.
Per hari ini, realisasi PAD Deli Serdang sudah mencapai 64,44 persen atau di atas angka Rp800 miliar. Jumlah ini sudah sangat meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2024 lalu. Peningkatannya hampir di atas Rp150 miliar.
Pun begitu, pencapaian tersebut tidak serta merta menjadi salah satu ukuran. Tidak boleh berhenti di angka tersebut. Harusnya malah, pencapaian itu terus memotivasi agar target PAD bisa segera terwujud 100 persen. Sebab, PAD merupakan tiang atau modal utama sumber pembiayaan di Deli Serdang.
"Karena menjadi sumber utama, ini yang saya minta, jangan lagi ada penyalahgunaan di Bapenda. Semua yang bermasalah di Bapenda akan saya eliminir. Akan saya bersihkan. Kita sudah memulai kerjasama dengan beberapa bank pemerintah untuk melakukan tapping box baru kepada seluruh restoran," tegas Bupati.
Dijelaskan Bupati, saat ini sudah ada 50 tapping box yang dipasang di sejumlah rumah makan. Target yang diharapkan pada akhir tahun ini, setidaknya 1.000 tapping box sudah terpasang di restoran dan hotel-hotel.
Untuk itu, masalah tapping box ini tidak hanya menjadi pekerjaan Bapenda, melainkan juga organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Dibutuhkan dukungan penuh dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (PTSP), Dinas Kesehatan, dan Lingkungan Hidup.
"Sinergitas ini yang kita harapkan agar pendapatan asli daerah itu bisa tercapai. Walaupun saat ini kita sudah mencapai Universal Head Coverage (UHC), tapi kita masih membutuhkan hampir Rp80 miliar lagi untuk bisa menuju UHC prioritas. Sehingga, diharapkan 2026, tambahan Rp80 miliar itu berasal dari pendapatan asli daerah yang akan kita gali. Ini yang menjadi harapan saya, kita semua bekerja dengan baik," terang Bupati.
Editor : Diko